http://selaluvokalberdakwah.blogspot.com.eg/,
Ilmu itu adalah sebuah pemahaman. Hasil dari sebuah interpretasi, pandangan atau
pembacaan teoritis terhadap sesuatu.
Maka
yang disebut ilmu tidak semata-mata disaksikan dengan banyaknya riwayat, akan
tetapi diukur melalui pemahaman dan ketajaman intelektualitas (intensitas
ketrampilan dan kepandaian).
Jadi
banyaknya gelar dan ijazah, banyaknya riwayat akademik-non akademik dan
sertifikat, tidak menjadi ukuran seseorang itu berilmu. Karena pemahaman,
ketajaman dan ketrampilan intelektualitas menjadi indikasi utama seseorang yang
berilmu, dan bukan pada banyaknya gelar, ijazah atau riwayat akademik.
Oleh
sebab itu Al-Quran dan As-Sunnah memberikan komentar tentang ukuran kebaikan
(daya produktivitas), dengan menitik beratkan pada ketajaman pemahaman terhadap
ilmu agama (بالتفقه في الدين), dan tidak sebatas
menuntut ilmu agama (تعلم الدين).
Written
by
Muh. Thoriq Aziz Kusuma, S.Pd., Lc.
Alumnus
Student of Preparation Precedes di Departemen Bahasa Al-Azhar
Kairo.
0 Comments