Menulis Adalah Asal-usul Peradaban


Oleh Muh. Thoriq Aziz Kusuma
Sesungguhnya, eksistensi pena (menulis) merupakan bukti dari apa yang dipikirkan oleh seseorang, apakah pemikiran ini merupakan bukti kemajuannya, atau kesaksian atas keterlambatan bahkan kemundurannya.
Menulis Adalah Asal-usul Peradaban

Vokalberdakwah, — Kegiatan menulis memiliki implikasi yang dahsyat yang berkenaan dengan interaksi tubuh dengan kata-kata yang ditulis oleh manusia. Karena jika di dalam otak manusia itu terdapat pusat-pusat penglihatan (marākiz li al-ru'yah), pusat-pusat itu mencatat apa yang dilihat oleh manusia, maka pusat-puat penulisan (marākiz al-kitābah) yang ada dalam otak juga sama mencatat apa yang ditulis oleh manusia.

نٓ ۚ وَٱلْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ

"Nūn, demi pena dan apa yang mereka tulis." (QS. Al-Qalam: 1)

Allah, Tuhan yang Maha Esa, bersumpah dengan pena yang dengannya para malaikat dan manusia menulis, dan dengan apa yang mereka tulis, berupa kebaikan, manfaat dan ilmu-ilmu.

Allah, Swt., yang Maha Kuasa, adalah yang pertama kali menulis, dan yang pertama kali diciptakan adalah menciptakan pena untuk menulis segalanya.

إن أوَّلَ ما خلق اللهُ تعالى القلمُ فقال له: اكتب! فقال: رب وماذا أكتب ؟ قال: اكتب مقادير كل شىء حتى تقوم الساعة

"Sesungguhnya mahluk yang pertama kali Allah ciptakan adalah Al-Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya: Tulislah! Kemudian Al-Qalam berkata: Wahai Rabbku, apa yang aku tulis? Allah berfirman: Tulislah taqdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat."  (HR. Abū Dāwud)

Menulis adalah amanah, dimana agama itu dilestarikan dengan menulis. Dengan menulis wasiat dijaga, dan dengan menulis amanah agama dan keadilan dikelola dan dilaksanakan.

Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan perasaan yang tersembunyi dalam batinnya. Setiap kali mata melihat sesuatu, maka secara otomais tanpa sadar masuk di dalam otak seseorang itu informasi tentang hal yang ia lihat.

Adapun pena, itu mengekstrak informasi yang dilihat manusia dalam bentuk tertulis, namun setelah informasi tersebut melewati pusat-pusat penglihatan dan penulisan dalam otak.  Artinya otak  mengkoreksi informasi yang dilihat mata,  menganalisisnya, menggabungkannya dengan informasi lain jika informasi itu berbentuk parsial, atau menyimpulkan. 


Sesungguhnya, eksistensi pena (menulis) merupakan bukti dari apa yang dipikirkan oleh seseorang, apakah pemikiran ini merupakan bukti kemajuannya, atau kesaksian atas keterlambatan bahkan kemundurannya.

Jadi yang ingin saya katakan, "writing is the origins of civilisation," menulis adalah asal-usul peradaban. Pernahkan terbesit di dalam benak kita jika para ilmuwan dan para pemikir terdahulu tidak pernah menulis tentang apa yang mereka alami, yang mereka saksikan dan temukan pada zamannya. Niscaya, kita tidak akan mengalami zaman modern seperti saat ini, alias kita masih dalam keterlambatan dan keterbelakangan peradaban.

Menulis tidak mesti selalu menunggangi bahasa ilmiah dan sarat dengan kata-kata filosofi yang rumit dan tak mudah dicerna. Namun yang paling penting adalah pesan yang hendak disampaikan muncul dan terwakili dalam tulisan kita.


0 Comments