Senin, 14 Desember 2020 | 06:15
Oleh Muh. Thoriq Aziz Kusuma [Praktisi Studi Islam dan Arab]
Kebenaran yang harus dicatat bahwa Yudaisme Zionis yang kita hadapi saat ini bukan saja menjadi ancaman bagi orang-orang Muslim atau Arab saja, tetapi lebih dari itu merupakan ancaman bagi seluruh dunia dan seluruh umat manusia dengan semangat intoleransi dan ide-ide destruktif yang dimilikinya, memusuhi semua agama, terutama agama samawi, serta memusuhi semua orang.
Vokalberdakwah, — Kebenaran yang harus dicatat bahwa Yudaisme Zionis yang kita hadapi saat ini bukan saja menjadi ancaman bagi orang-orang Muslim atau Arab saja, tetapi lebih dari itu merupakan ancaman bagi seluruh dunia dan seluruh umat manusia dengan semangat intoleransi dan ide-ide destruktif yang dimilikinya, memusuhi semua agama, terutama agama samawi, serta memusuhi semua orang.
Al-Quds memiliki posisi yang istimewa di hati orang-orang Arab dan Muslim, karena ia adalah kiblat pertama dan salah satu tempat suci bagi umat Islam. Ia juga merupakan tempat lahir para Nabi dan Rasul, serta menjadi titik awal perjuangan dakwah untuk manusia agar menyembah Allah, Swt.
Seminar dan kajian-kajian Islam tentang Al-Quds ini menurut hemat saya merupakan kajian yang sangat penting dan mendesak bagi umat Islam dimana pun berada.
Al-Quds dalam kepercayaan orang-orang Islam, memiliki status agama yang mencolok. Umat Islam dari semua sekte, mazhab, dan orientasi pemikiran setuju akan hal ini, karena ini adalah konsensus seluruh umat dari ujung hingga ke ujung.
Tidaklah mengherankan bahwa semua Muslim mematuhi kewajiban untuk mempertahankan, melindungi Al-Quds dan kesuciannya, serta berjuang dengan sepenuh jiwa dan tenaga untuk untuk mengusir para penyerangnya. Al-Quds memiliki kesucian yang sangat berharga bagi umat Islam, ini mewakili pengertian dan kesadaran kaum Muslimin bahwa Al-Quds adalah kiblat pertama, tanah Isra dan Mi'raj, kota kemuliaan ke tiga, tanah nubuat dan keberkahan, serta tanah ribat dan jihad.
Al-Quds bukan untuk orang Palestina saja meski mereka berhak untuk itu, Al-Quds juga bukan hanya untuk orang Arab, tetapi Al-Quds adalah untuk setiap Muslim, terlepas dari lokasinya di timur atau di barat bumi, di utara atau selatan, baik penguasa atau rakyat biasa, terpelajar atau buta huruf, kaya atau miskin, pria atau wanita, masing-masing harus berjuang untuk mempertahankan dan membela AL-Quds menurut batas kemampuannya.
"Dan Katakanlah: Bekerjalah (berbuatlah) kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang Mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." [QS. At-Taubah Ayat 105]
0 Comments