Kita Harus Berserah Diri, Bersikap Yakin Dan Positif

Tampilan cover tulisan aku, mata kuliah Ilmu Badi' di tingkat akhir. 

Saya dua malem terakhir ini mengerjakan tugas kuliah di tingkat akhir, dan semoga segera pulang ke tanah air. Karena saya di sini sudah lama, rasa kangen, rindu akan kampung halaman itu unstoppable. Artinya sudah tak terbendung lagi.

Jadi saya mendapat tugas membuat short scientific paper-thin, paper enteng-entengan. Tapi karena menjadi syarat kelulusan di tingkat akhir, maka harus dikerjakan. Ada tiga mata kuliah yang mengharuskan untuk membuat bahast atau short scientific paper-thin, antara lain mata kuliah Ilmu Badi'-Balaghah, Tafsir dan Tarjamah atau menulis biografi tokoh ternama.

Dan yang paling primer dan sangat mendesak karena berpengaruh sekali pada kelulusan adalah bahast tentang ilmu badi' dalam ilmu balaghah. Nah kebetulan nomer peserta ujian saya adalah mendapat jatah membahas sisi keindahan balaghah dalam Surat An-Nahl ayat 75-89. Dianalisis dan diuraikan secara utuh dari sudut pandang balaghahnya (ilmu ma'aani, bayan dan badi') dan khusus untuk pasal musnad dan musnad ilaih harus dikupas lebih mendalam dan seksama.

Saya hanya manusia biasa, dan tugas saya berencana dan berusaha semaksimal mungkin. Masalah hasil itu urusan Tuhan. Ada ungkapan “Man proposes: God disposes,” manusia mengusulkan atau berencana, Tuhan yang menentukan. Artinya manusia hanya sebatas berusaha dan berdoa, tetapi Tuhanlah yang menentukan berhasil atau tidaknya.

Jadi itulah keyakinan saya. Tidak perlu gusar, tidak perlu cemas, tidak perlu bersedih hati. Dan yang jelas sekarang kita berusaha dan terus berdoa. Insya Allah tidak ada yang sia-sia.

Mengutip perkataan seorang ulama era moderen, Dr. Salman Al-Ouda, Anggota Dewan Pembina Persatuan Internasional Ulama Muslim dan Anggota Dewan Fatwa Eropa. Beliau mengatakan, saya quote :

‏كل يوم تعيشه هو منحه من الله فلا تضيعه بالقلق من الحاضر أو الخوف من المستقبل أو الحسرة على الماضي..توكّل على الله وكن إيجابياً

Artinya : "Kenikmatan hidup tiap hari yang kamu temui, itu adalah anugerah dari Allah SWT. Maka janganlah kamu menyempitkan kenikmatan itu dengan bersikap galau terhadap masa sekarang, atau khawatir akan masa depan,  atau sedih dan depresi oleh masa lalu ... Bertawakallah (berserah diri) kepada Allah SWT, terus bersikap yakin dan positiflah kamu."

Kesimpulannya kita harus berserah diri, bersikap yakin dan positif. 

0 Comments