Google pic. |
Tauhid Sebagai Esensi Ajaran Islam[1]
Kehidupan
spiritual atau spiritual dalam Islam memiliki karakteristik yang membedakannya
dari agama lain. Ajaran tauhid adalah karakteristik pertama dari kehidupan
spiritual dalam Islam, dan juga komponen pertama. Tidak ada wujud dari
kehidupan ini tanpa tauhid.
Tauhid
atau mengesakan Allah, Swt., adalah ajaran yang turun-temurun dari para Nabi.
Tauhid memiliki makna menjadikan Allah sesembahan satu-satunya dalam beribadah,
serta tidak meminta perolongan melainkan hanya kepada Allah, Swt. Hal inilah
yang menjadi maksud dari ayat ke-7 Q.S. Al-Fātihah, yang berbunyi,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya Engkaulah
yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.”
Islam datang untuk membebaskan umat
manusia dari penghambaan kepada selain Allah, Swt. Penghambaan kepada manusia,
benda dan hawa nafsu adalah obyek pembebasan Islam. Tauhid adalah esensi dari
ajaran Islam. Dan tauhid Islam tak sebatas perkataan yang terucap, atau kalimat
yang terlisankan, atau syahadat yang dipublikasikan, namun tauhid adalah arah
pikiran, intelektual, psikologis, moral, dan praktis, yang dibebankan atas
seorang Muslim untuk tidak menjadikan selain Allah sebagai Tuhan atau
sesembahan. Meniadakan otoritas sesembahan kecuali hanya kepada Allah, Swt.
Ajaran
tauhid mempertautkan seorang muslim dengan Allah, Swt., dan sifat-sifatNya,
dengan beragam perintah dan laranganNya, dengan perbuatan dan takdirNya,
demikian pula menerangkan apa yang
Allah, Swt., cintai dari hamba-hambaNya dan yang tidak.
Selain
itu tauhid juga mengharuskan bagi seorang muslim agar menjadikan nama Allah
sebagai inti kehidupannya, sebagai yang menemaninya dalam setiap
urusannya. Bahwa nama Allah, adalah sumber setiap keberkahan, dan sebab
setiap nikmat. Firman Allah, Swt.,
تَبٰـرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَـلٰلِ
وَالْاِكْرَامِ
"Maha Agung,
nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
(QS. Al-Rahman 55: Ayat 78).
Imām ‘Ali Ibn Musā Al-Ridā berkata,
bahwa awal ibadah kepada Allah, Swt adalah mengenalnya, dan asal mengenalNya
ialah bertauhid kepadaNya.
Jika kita sebagai Muslim jeli dalam
berpikir, maka tabiat risalah-risalah kenabian dalam sejarah punggung bumi ini
adalah untuk menegakkan tauhid. Agar manusia terbebas dari belenggu penghambaan
dari selain Allah, Swt.
Menurut
Imām Al-Qarādawī, sesungguhnya ajaran tauhid adalah sebuah revolusi total untuk
manusia agar terwujudnya prinsip kebebasan, persamaan dan persaudaraan antar
manusia, sehingga di antara manusia tidak ada yang menjadikan manusia lain
sebagai Tuhan atau sesembahan, serta membebaskan manusia dari penghambaan
kepada manusia menuju penghambaan kepada Allah semata.
Sedangkan perbuatan syirik atau
mensekutukan Dia dengan yang lain adalah perbuatan yang menafikan ajaran
tauhid. Syirik dalam Islam dinyatakan sebagai dosa terbesar dan maksiat paling
besar. Syirik juga disebebut sebagai sebuah kezaliman yang terbesar.
إنَّ اللَّهَ لَا
يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ وَمَن
يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
(Q.S. Al-Nisa Ayat 48)
Islam
adalah akidah yang esensinya adalah tauhid, Islam adalah ibadah yang esensinya
adalah keikhlasan, Islam adalah muamalah (berinteraksi dengan manusia) yang
esensinya adalah kejujuran, Islam adalah budi pekerti yang esensinya adalah
pembawa rahmat, Islam adalah tasyrī’ (perundang-undangan) yang esensinya adalah
keadilan, dan Islam adalah agama yang menyeru untuk bekerja yang esensinya
adalah profesionalisme.
1 Comments
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
ReplyDeletecuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif :
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com