Musyda XVII Pimpinan Daerah Pemuda (PDP) Muhammadiyah Kabupaten Boyolali Digelar, Amin Sutrisno Terpilih Menjadi Ketua

Ahad, 29 Desember 2019 | 16:52

Suasana Sidang Pleno Musyawarah Daerah (Musyda) XVII Pimpinan Daerah Pemuda (PDP) Muhammadiyah Kabupaten Boyolali, Ahad (29/12/2019), bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Boyolali.

Jatijuruwarta.com, KABUPATEN BOYOLALI —  Amin Sutrisno sah terpilih menjadi Ketua Pimpinan Daerah Pemuda (PDP) Muhammadiyah Kabupaten Boyolali Masa Bakti 2019-2023.

Hal tersebut ditetapkan melalui Sidang Pleno dalam Musyawarah Daerah (Musyda) XVII Pimpinan Daerah Pemuda (PDP) Muhammadiyah Kabupaten Boyolali, Ahad (29/12/2019), yang bertempat di SMK Muhammadiyah 2 Boyolali.

Diketahui, sebelum Amin terpilih menjadi Ketua PDP Muhammadiyah Kabupaten Boyolali, ia menjabat sebagai Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan di bawah kepemimpinan Syarif Widodo.

Pada periode baru ini, Pimpinan Daerah Pemuda (PDP) Muhammadiyah Kabupaten Boyolali melalui Musyda XVII telah mencanangkan Garis-garis Besar Haluan Gerakan (GBHG). Dimana GBHG itu akan menjadi pedoman (guiding principles) dan arahan dasar (directive principles) secara menyeluruh dan terpadu bagi pemuda Muhammadiyah Kabupaten Boyolali, agar gerakan organisasi berjalan dengan selalu menjaga prinsip berkesinambungan dan berorientasi jangka panjang.

Musyda XVI Pimpinan Daerah Pemuda (PDP) Muhammadiyah Kabupaten Boyolali ini mengangkat tema “Meneguhkan Ideologi, Memantapkan Spirit Moral untuk Boyolali Berkemajuan.”

Sebelum acara Musyda digelar, para peserta Musyda XVI mendapat lektur ilmiah mengenai penguatan akidah dan penanaman jiwa pengabdian oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH. Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si.

Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah itu menekankan bahwa pemuda Muhammadiyah harus memiliki narasi ilmiah yang kuat untuk menghadapi fenomena Islamofobia. Selain itu, menurutnya, eksistensi sebuah peradaban dunia dimanapun itu berbanding lurus dengan basis spiritualisme yang dianut.

Masa muda merupakan fase umur yang dilalui oleh setiap manusia yang hidup. Pemuda adalah pondasi sebuah masyarakat. Dalam perspektif Islam, pemuda menempati kedudukan yang agung dalam perannya sebagai penggerak kemajuan umat dan pemicu pertumbuhan sebuah peradaban.

Mustahil orang yang berakal sehat mengingkari kehadiran pemuda dalam proses kemajuan dan kebangkitan bangsa-bangsa. Energi perubahan yang digerakkan oleh kaula muda, sejatinya memiliki pengaruh yang luar biasa. Syubbān al-yaum rijāl al-ghad, the youths of today is the leaders of tomorrow, pemuda hari ini adalah pemimpin di hari esok. Maka masa depan suatu bangsa dapat dilihat dari tingkat kualifikasi kaula mudanya di waktu sekarang.

0 Comments