Syukur Menyelamatkan dari Kebobrokan dan Kebinasaan
Oleh Muh. Thoriq Aziz Kusuma
Google pic.
|
Jatijuruwarta.com, — Siapa yang bersyukur akan selamat dari situasi sulit. Nabi Lūth, As., diselamatkan oleh Allah, Swt., dari azab yang membinasahkan kaumnya karena sikap syukurnya kepada Allah, Swt.
اِنَّاۤ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا اِلَّاۤ اٰلَ لُوْطٍ ۗ نَّجَّيْنٰهُمْ بِسَحَرٍ ۙ * نِّعْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا ۗ كَذٰلِكَ نَجْزِيْ مَنْ شَكَرَ
“Sesungguhnya Kami kirimkan kepada mereka badai yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Kami selamatkan mereka sebelum fajar menyingsing, * Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Al-Qamar : 34-35)
Mari kita kaji dan hayati ayat ini,
كَذٰلِكَ نَجْزِيْ مَنْ شَكَرَ
"Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS. Al-Qamar : 35)
Bilamana kesusahan menghampirimu, dan banyak masalah membelitmu dari segala arah, dan kamu menginginkan solusi yang simpel dan gampang, maka ucapakanlah al-hamdulillāh, segala puji bagi Allah, Swt., dan perbanyaklah syukur kepadaNya, serta cobalah untuk menghadirkan amal yang bermanfaat untuk orang lain, khususnya kepada kerabat, keluarga dan tetanggamu. Segala puji dan syukur kepada Allah, Swt., adalah sebuah rahasia, tiada orang mengetahuinya melainkan ia yang mempraktikkannya.
Paripurnanya praktik syukur ialah dengan hati, perkataan dan tindakan.
Syukur adalah perkara yang mudah bagimu untuk mendapatkan interaksi dan koneksi keberhasilan setiap hari. Saat kamu mengulurkan tangan, membantu orang lain dan membersamai dengan kalimat syukur dan kemurahan senyum, maka tiga hal ini akan mengantarkanmu untuk mendapatkan kepercayaan publik, kecintaan masyarakat kepadamu, jaminan kontribusi dan uluran tangan orang lain kepadamu di saat kamu membutuhkan.
Oleh sebab itu, maka sesungguhnya syukur itu memiliki kekuatan artistik yang memikat, memikat orang lain dan mengantarkan kepada mereka pesan-pesan positif serta menciptakan interaksi yang baik dengan mereka.
Syukur juga mencerminkan ketetapan khuluk dan perilakumu, serta menambah keterampilan dan potensimu dalam menyelesaikan masalah dan kesulitan.
Bagaimana caranya bersyukur kepada Allah, Swt.?
Syukur kepada Allah, Swt., berlaku dengan hati, perkataan dan tindakan secara seiring. Syukur dapat dilakukan dengan cara berzikir kepada Allah, Swt., di setiap kondisi dan di setiap saat, atau dengan memujiNya, mensucikanNya, dan mengagungkanNya. Nabi, Saw., memuji Allah, Swt., di setiap usai salat 33 kali, bahkan memuji Allah, Swt., di setiap kondisi.
Bagaimana memuji dan bersyukur kepada Allah, Swt., dengan tindakan?
Sesungguhnya Allah, Swt., menganugerahimu nikmat penglihatan bagaimana caranya kamu bersyukur? Jangan kamu pergunakan anugerah itu untuk mengundang kemurkaanNya, janganlah kamu melihat kepada hal-hal yang diharamkan.
Demikian juga, Allah, Swt., menganugerahimu nikmat akal sehat, maka jangan kamu pergunakan akal sehatmu dalam bermaksiat kepada Allah, Swt., atau dalam perbuatan dosa, tapi berpikirlah bagaimana membantu orang lain, bagaimana menghadirkan kebaikan di setiap saat untuk manusia.
Setiap nikmat yang Allah, Swt., berikan kepadamu, wajib bagi kamu bersyukur kepada Allah, Swt., khususnya nikmat harta yang banyak sekali orang lupa untuk mensyukurinya. Harta ini bukan milikmu, melainkan milik Allah, Swt. Allah, Swt., menjadikannya sebagai amanat yang mesti kamu jaga dan tunaikan. Tak cukup hanya sebatas mengucapkan al-hamdulillāh, kamu harus mengikuti ucapan itu dengan bersedekah dengan hartamu kepada yang membutuhkan. Sedekah sangat efektif berpengaruh dalam menciptakan inovasi, kreasi dan kesuksesan, sebagaimana yang telah ditegaskan oleh para pakar.
Google pic.
|
Menurut Profesor Robert A. Emmons, otak manusia yang senantiasa bersyukur lebih aktif, optimis dan jauh dari depresi. Sementara otak manusia yang sering tertekan, jarang bersyukur, terlihat pasif. Praktik syukur mendorong peluncuran bahan kimia dalam tubuh seperti dopamin dan kebutuhan sterotonin. Bahan-bahan kimia ini normal saat bahagia, sehingga menyedikitkan sekresi stres hormon crispol yang berlaku, serta mencegah penyakit hati dan serangan jantung.
Akhirnya, kita simpulkan, bahwa kita mempraktikkan syukur kepada Allah, Swt., setiap hari sebagai bentuk reaksi atas panggilan Allah, Swt., dan respons atas perintah Nabi, Saw.
Syukur adalah bagian dari akidah kita, manhaj atau kaidah hidup yang sangat penting bagi kita.
Mempraktikkan syukur adalah obat gratis bagi kita semua untuk mengobati penyakit-penyakit dan masalah-masalah pribadi. Praktikkan syukur dalam kehidupan kita, maka kita akan lebih sehat dan menikmati hidup.
Islam menghendaki bagi kita agar bersyukur kepada Allah, Swt., dan bersyukur kepada sesama manusia, serta menebar keadilan, keselamatan dan cinta di seluruh penjuru dunia.
0 Comments