Wawancara Wisuda PPMI Mesir 2016



Vokalberdakwah,  Saat menjelang perayaan akbar wisuda PPMI Mesir 2016 (8/10/2016), saya ditanya, diwawancarai oleh reporter buletin Citra Wihdah PPMI. 

Berikut list pertanyaan dan jawaban saya :

1. Menurut kakak apasih arti dari wisuda sendiri? Apakah hanya terfokus pada suatu kelulusan atau bagaimana?

"Saya kira akan terlihat ekspresi total, kegembiraan, kepuasan dari teman-teman kita, karena sudah menyelesaikan tahapan-tahapan jenjang pendidikan. Buat saya arti wisuda adalah pesta puncak mahasiswa yang sering diwahyu artikan sebagai menutup lembaran dan membuka lembaran baru, dengan status tanggungjawab akademik yang berbeda, dan setelah itu biasanya para wisudan-wisudawati semakin bertambah nyalinya dan cenderung berperilakuh lebih kritis, responsif, solutif dan konstruktif terhadap masalah-masalah kehidupan."

2. Apa kesan kakak tentang wisuda yang diadakan oleh PPMI mesir?  

"Saya lebih suka melihat nilai yang terkandung dalam acara wisuda PPMI Mesir ini. Barang kali istilahnya itu kita mengguratkan sebuah kredo hidup yang kokoh, bahwa menuntut ilmu tidak ada puasnya. Artinya bagi wisudawan-wisudawati, tidak boleh merasa cepat puas diri. Demikian juga bagi yang belum diwisuda, menjadi pelecut untuk terus semangat belajar dan sesegera menyelesaikan studinya. Karena jika cepat puas diri, kita menjadi bangsa atau masyarakat dekaden, maaf, masyarakat yang bobrok. Lihatlah bangsa-bangsa besar itu, mereka tidak pernah merasa cepat puas diri, mereka terus saja mengembangkan R&D (research and development), terus saja belajar, dan bermental achievement oriented untuk menghadirkan prestasi-prestasi yang lebih agung."

3. Harapan kakak untuk wisudawan dan wisudawati

"Harapan, saya tidak bisa berharap lain kecuali perubahan. Artinya jika memang pada batas tertentu, para wisudawan-wisudawati itu harus berkhikmat  buat  umat, bangsa dan negara. Seyogyanya teman-teman kita itu, mampu menghadirkan road map perubahan yang mengarah kepada bangsa yang berkemajuan dan berperadaban tinggi. Titik fokusnya pada perbaikan moral, karena kita memang backgroundnya agama. Sebab per 1 Januari 2016, Indonesia masuk MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang mana semuanya serba bebas, one single liberal market. Yang mana pribadi saya, melihat bahaya kerusakan moral akibat pasar bebas tersebut. Artinya usaha keras kita untuk memproteksi moral generasi bangsa dari hari ke hari makin berat. Oleh karena itu, harapannya teman-teman bisa menjadi bagian dari solusi memproteksi moral bangsa besar ini."

0 Comments