Pertaubatan dalam Islam

 Jumat, 2 Oktober 2020 | 06:05




Vokal Berdakwah, Kabupaten Boyolali    Definisi taubat ialah kembali kepada Allah, Swt., Tuhan Yang Maha Esa, dengan  meninggalkan kemaksiatan dan dosa, menyesali atas perbuatan dosa yang telah dikerjakan, dan berazam (bertekad) untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut, baik dosa kecil atau besar.

 

Legalitas Pertaubatan

 

Pertaubatan merupakan kewajiban setiap orang yang beriman, dalam setiap kondisi dan dari setiap dosa. Orang yang bertaubat dicintai oleh Allah, Swt., dan pertaubatan adalah salah satu penyebab sukses di dunia ini, bahwa Allah, Swt., menerima pertobatan dari hamba-hamba-Nya, meski dosa mereka melampaui batas dan tidak peduli seberapa besar apa pun dosa mereka, pintu maaf dan taubat terbuka selebar-lebarnya dari Allah, Swt., yang Maha Pengampun lagi Maha Penerima Taubat.

 

فَمَنْ تَابَ مِنْۢ بَعْدِ ظُلْمِهٖ وَاَصْلَحَ فَاِنَّ اللّٰهَ يَتُوْبُ عَلَيْهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

 

"Tetapi barangsiapa bertaubat setelah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Ma'idah Ayat ke-39)

 

Syarat-syarat Taubat

 

Barangsiapa bertaubat dengan ikhlas, maka Allah, Swt., akan mengampuninya, meskipun dari dosa syirik, jika dia bertaubat dengan ikhlas dengan segala syarat-syarat syariah.

 

Pertama, menyesali atas perbuatan dosa yang dilakukan, karena perbuatan dosa adalah mendurhakai Allah, Swt. Bersedih dan menyesali atas apa yang berlalu dari perbuatan dosa yang dilakukan.

 

Kedua, melepaskan diri dan meninggalkan perbuatan dosa karena takut kepada Allah, Swt., serta memuliakanNya.

 

Ketiga, niat tulus untuk tidak kembali kepada perbuatan dosa tersebut.

 

Keempat, manakala berhubungan dengan hak adami, maka diselesaikan.

 

وَاللّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً

 

“Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’ ayat 27)

 

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

 

“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS. Al Nuur ayat 31)

 

 التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ     

 

"Orang yang bertaubat dari dosa, bagaikan seorang yang tidak berdosa." (HR. Ibnu Majah)

 

Wa Allāhu a'lam wa a'lā.

 

Al Faqīr ilā Allāh Ta'ālā, Thoriq Aziz

0 Comments