Sabtu, 30 Januari 2021 | 07:16
Oleh: Muh. Thoriq Aziz Kusuma [Praktisi Studi Islam dan Arab]
"Masjid sejak berdiri hingga saat ini telah menjadi landasan moral sosial dan menjalankan banyak fungsi yang tidak dapat dibandingkan dengan institusi sosial manapun. Masjid adalah universitas ilmiah, tempat pengajaran, pembinaan dan pendidikan serta pusat pemersatu barisan umat dan menjadikan umat yang harmonis dalam urusan sosial dan kerjasama."
Vokal Berdakwah, Kota Surakarta –Masjid, sejak berdirinya hingga saat ini, telah menjadi basis moral sosial dan menjalankan banyak fungsi yang tidak dapat dibandingkan dengan institusi populer mana pun sepanjang sejarah. Pada tulisan ini, pertama-tama kami ingin menunjukkan secara singkat tentang berbagai fungsi dan prestasi masjid demi kemajuan individu dan masyarakat dalam aspek moral. Kami percaya bahwa Masjid, selain fungsinya yang jamak, dapat berfungsi sebagai pijakan dasar untuk pembentukan sebuah negara yang terhormat secara global dan memiliki peran penting dan signifikan. Masjid diperhitungkan sebagai warisan abadi dan vital Nabi Muhammad, Saw., setelah Alquran, dan tentang hal ini kami ingin menyajikan teori Masjid sebagai keajaiban kedua Nabi, Saw.
Mukadimah
Masjid sejak berdiri hingga saat ini telah menjadi landasan moral sosial dan menjalankan banyak fungsi yang tidak dapat dibandingkan dengan institusi sosial manapun. Masjid merupakan lembaga agama, budaya, sosial, dan politik yang mencakup perilaku dan karakter yang saling mengenal yang otentik serta keputusan yang paling revolusioner dan politik. Masjid ini juga memberikan nasihat militer yang besar dan kecil kepada pemerintahan Nabi dan membawa warisan budaya, seni, dan peradaban Islam.
Masjid adalah universitas ilmiah, tempat pengajaran, pembinaan dan pendidikan serta pusat pemersatu barisan umat dan menjadikan umat yang harmonis dalam urusan sosial dan kerjasama. Oleh karena itu, membaca kembali berbagai macam fungsi Masjid menurut ayat-ayat dan biografi Nabi, Saw., dan para pemimpin-pemimpin Islam, memungkinkan kita mendapati keunikan Masjid dengan berbagai jenisnya selama berabad-abad, khususnya di masa-masa awal Islam dan revolusi Islam, tentu hal ini untuk membangun kembali dan menghidupkan kembali peran Masjid di era sekarang, sehingga ini dianggap sebagai hal yang sangat perlu.
Hadis-hadis dan biografi praktis Nabi, Saw., menunjukkan bahwa masjid adalah blok bangunan pemerintahan Islam, dan bahwa pemerintahan Islam inilah yang dianggap sebagai titik awal pembentukan negara terhormat secara global. Berdasarkan hal tersebut, maka peran masjid tidak tersembunyi dari siapapun dalam disiplin diri dan pendidikan orang yang saleh serta bertujuan untuk mencapai keadilan dan memberikan landasan bagi tegaknya Islam yang rahmat bagi sekalian alam.
Peran dan fungsi Masjid bervariasi sampai batas tertentu, yang muncul di setiap periode dan era khusus, menurut pengurus, penguasa, politisi, dan penanggung jawab masjid.
Mempelajari secara seksama fungsi Masjid membuktikan bahwa jika kemampuan yang tampak dan tersembunyi dari Masjid terungkap secara akurat dan cepat, maka akan banyak membawa hasil dan berkah bagi kemaslahatan umat manusia.
Topik Pertama: Fungsi Masjid
1. Fungsi Transendensi Moral [Waẓīfah al Ta'ālī al Akhlāqī]
1-1 Pendisiplinan Diri dan Transendensi Moral
Kemajuan akhlak, tumbuhnya sifat-sifat keutamaan dan kebajikan, serta menekan perilaku buruk dalam diri manusia adalah salah satu fungsi Masjid yang tertinggi dan paling dipublikasikan.
Sejatinya Allah, Swt., menciptakan manusia untuk menyebarkan moral ketaatan yang meninggalkan efek positif bagi kemajuan individu dan masyarakat. Penyebaran moral dan pembangunan masyarakat madani ini berdasar pada asas ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Ini semua adalah fokus dari orang-orang berilmu dan beriman agar terciptanya kesucian spiritual Masjid, Masjid tidak sebatas sebagai tempat peribadahan bagi jamaah, tetapi sebagai pusat pengkajian, pembinaan dan pendidikan serta pendisiplinan jiwa orang-orang yang saleh.
1-2 Memperkuat Kebajikan Moral Individu
Kemunculan dan penguatan akhlak individu untuk menumbuhkan jiwa dan menanamkan karakter religius pada hubungan sosial adalah salah satu fungsi Masjid yang paling komprehensif. Itu datang sebagai jawaban atas teori orang-orang seperti John Locke yang mengatakan bahwa negara tidak bertanggung jawab atas aspek politik dari etika individu warga negara.
Dalam fungsi ini, masjid, sebagai basis agama dan non-pemerintah, memainkan peran penting dalam pendidikan kebajikan moral, dan bahwa pemerintahan Islam dianggap sebagai tangan kanan negara dan memainkan peran pendidikan moral bagi individu dan masyarakat.
Ketika menjelaskan peran Masjid dalam meningkatkan dan mengembangkan keutamaan moral individu, cukup untuk mengingat topik ini bahwa menurut wahyu dan teks naratif ketuhanan, membangun Masjid, serta mengunjunginya membawa tradisi dan adat istiadat tertentu, yaitu kepercayaan pada sebuah prinsip, pengembalian dan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prasangka, tradisi, dan keadaan ini adalah tahap pertama untuk menghilangkan kejahatan moral dan dihiasi dengan kebajikan moral. Dasar-dasar, tradisi, dan keadaan ini adalah tahap pertama untuk menghilangkan kejahatan moral dan dihiasi dengan kebajikan moral.
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا رِشْدِينُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ دَرَّاجٍ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا رَأَيْتُمْ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسَاجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالْإِيمَانِ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى { إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ } الْآيَةَ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] berkata, telah menceritakan kepada kami [Risydin bin Sa'd] dari ['Amru Ibnul Harits] dari [Darraj] dari [Abu Al Haitsam] dari [Abu Sa'id] dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika engkau melihat seorang laki-laki selalu mendatangi masjid, maka bersaksilah bahwa ia seorang yang beriman, Allah Ta'ala berfirman; '(Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah...)" [HR. Ibnu Majah]
2) Fungsi Pendidikan Masjid
Masjid yang sejak berdiri hingga saat ini dianggap sebagai pusat kajian dan universitas keilmuan, khususnya dalam bidang pengajaran agama dan ilmu Islam. Pengajaran ilmu-ilmu khusus di Masjid untuk menunjukkan kesucian Masjid serta supremasi ruang moralitas dan ketenangannya. Hal ini untuk mengembangkan semangat komitmen dalam diri individu dan membuat mereka tumbuh, dan membawa pengaruh besar.
3) Fungsi Masjid dalam Peradaban dan Kebudayaan Islam
Bagi semua orang, Masjid adalah simbol nyata dari budaya dan seni umat Islam. Kajian Masjid dari sudut ini secara jelas mengungkapkan kemauan dan semangat para seniman Muslim yang luhur dalam menegakkan agama dalam aspek psikologis, emosional, dan estetika. Karena alasan ini, turis, arkeolog, dan peneliti tertarik ke Masjid. Masjid, selain memperkenalkannya pada gaya arsitektur Islam dan peradaban religius, menawarkan kemandirian, kreativitas, upaya, dan ketekunan di antara seniman Muslim.
Dengan mengadopsi arahan arsitektural seni Islam, Masjid mampu membimbing banyak orang menuju keyakinan bawaan mereka dan menjaga rasa religius dan sentralitas Tuhan Yang Maha Esa dalam jiwa manusia agar tetap hidup.
4) Fungsi Politik dan Militer dari Masjid
Jika kita melihat sejarah politik dan perjuangan peradaban Islam, maka kita tahu bahwa semua invasi Nabi dan perjuangan sosial para imam, revolusi dan gerakan pembebasan Islam dimulai dari pangkalan Masjid.
Masjid Nabawi di Madinah bukan hanya pusat ibadah dan kegiatan sosial dan politik bagi umat Islam, tetapi lebih merupakan sel ide dan pusat penasehat militer bagi umat Islam.
Tanpa diragukan lagi, asal dan sumber posisi dunia Islam saat ini dan keberhasilan yang dicapai, serta kebangkitan Islam, dan khususnya kemenangan revolusi Islam yang besar, datang sebagai hasil dari fungsi Masjid.
Sosiolog dan ahli teori Perancis Marwin Zdets yang telah mempelajari sebab-sebab dan jalannya revolusi di berbagai negara mengatakan, dalam mempelajari revolusi, ada 4 bidang yang harus dipelajari, yaitu sebagai berikut: Kepemimpinan, organisasi, massa rakyat, dan respon pemerintah.
Melihat teori di atas, terlihat jelas bahwaMasjid dapat mengelola 3 dari empat bidang di atas dengan cara dan bentuk yang terbaik.
5) Fungsi Masjid dalam Urusan Koperasi dan Sosial
Masjid Nabawi adalah salah satu basis terpenting dari urusan sosial di Madinah. Dan peran ini berlanjut hingga hari ini di semua Masjid. Kesucian Masjid dan kesalehan para aktivisnya, merupakan aspek terpenting yang dapat memberikan bantuan untuk mengukuhkan isu-isu sosial dalam bentuk kerjasama terbaik umat dalam urusan Masjid.
Masjid selalu menjadi tempat untuk menangani masalah dan memenuhi kebutuhan esensial masyarakat. Masjid adalah basis informasi massa, pusat pembinaan relasi, dan basis koordinasi dan pendampingan dalam acara-acara normal.
Topik kedua: Masjid Sebagai Jawaban Terhadap Masalah Lapangan Pekerjaan dalam Kerangka Jejaring Sosial
Mengingat perkembangan budaya, politik dan sosial di dunia di era modern ini, maka Masjid melalui keharmonisan umat Islam dan semangat ketekunan antar Masjid harus menyediakan lapangan pekerjaan dalam kerangka jejaring sosial
Teori pembangunan dan globalisasi komprehensif meninggalkan dampaknya pada semua masalah budaya, politik dan ekonomi di tingkat global, karena dianggap sebagai perhatian terpenting para pemikir, liberal dan intelektual.
Peran masjid di segala bidang, termasuk mempersatukan barisan umat Islam di dunia dan membentuk jaringan relasi antar institusi sosial dalam rangka mewujudkan negara global yang bermartabat, merupakan peran yang berpengaruh.
Topik ketiga: Masjid adalah Keajaiban Kedua Nabi, Saw.
Masjid, sebagai institusi keagamaan dalam komunitas Muslim, memiliki daya tarik yang besar karena berkembang secara kuantitatif dan kualitatif setelah 14 abad kemunculan Islam.
0 Comments