Eks Ketua Senat Mahasiswa FDI Kairo Muh. Thoriq Aziz. |
http://selaluvokalberdakwah.blogspot.com.eg/,
Misi terbesar Nabi Muhammad SAW adalah membina akhlak manusia. Oleh sebab itu
Islam adalah agama yang memiliki corak mengatur tata cara manusia dalam berperilaku.
Karena tanpa berperilaku baik manusia akan sangat berpotensi melakukan
kerusakan.
Nabi Muhammad bersabda dalam sebuah hadist shahih riwayat
Al-Bukhari, Baihaqi dan Hakim, dari Abu Hurairah RA:
انمابعثت لأتتم مكارم الأخلاق
Artinya
: “Sesungguhnya aku diutus menjadi rasul untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia.”
Hadist di atas menegaskan bahwa kehadiran Islam di muka bumi ini
untuk memperbaiki akhlak manusia. Dengan kata lain, Islam sangat berkepentingan
dengan bagaimana umat manusia ini berperilaku yang baik.
Dalam Riyaadhus Shaalihiin bab pepeling/wejangan tentang
wanita, ada sebuah hadist hasan shahih, hadist At-Turmudzi dari Abu Hurairah,
bahwa Nabi SAW bersabda:
اكمل المؤمنين ايمانا احسنهم خلقا وخياركم خياركم لنسائهم خلقا
Artinya:
“Kaum muslimin yang paling sempurna imannnya adalah yang paling baik akhlaknya
di antara mereka, dan yang paling baik di antara mereka adalah yang paling baik
akhlaknya kepada istri-istrinya.”
Sejatinya isi muatan hadist ini dipandang sebagai bagian dari inti
dari ajaran agama Islam, bahwa kaum muslimin yang paling sempurna imannnya
adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka. Sampai-sampai secara
deduktif disimpulkan bahwa :
فمكارم الأخلاق تحتل أكبر مساحة الدين, بل ان الدين كله خلق, فاذا انتفي
الخلق ذهب الدين
Berakhlak
yang mulia menempati posisi terbanyak dari bagian-bagian agama, masuk bagian
the important element, bagian terpenting penting dari agama Islam. Tetapi
sesungguhnya, jika kita melihat dan mencermati dengan seksama agama kita ini,
maka akan kita dapati bahwa agama secara penuh, utuh dan inklusif adalah
berkenaan dengan akhlak. Jika akhlak mulai kikis, mulai luntur, maka agamapun
pelan-pelan akan sirna.
Allah
SWT berfirman dalam Surat Al-Maa’uun ayat 1 dan 2 :
أرأيت الذي يكذب بالدين * فذالك الذي يدع اليتيم * ولا يحض علي طعام المسكين
Artinya:
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak
yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang-orang miskin.”
Bahwa orang yang menduskatakan agama adalah mereka yang membentak
dan menghardik anak yatim. Ini bagian dari perilaku. Agama menginstruksikan
untuk meyantuni anak yatim dan menyayanggi orang-orang miski. Ini bentuk akhlak
mulia yang diajarkan agama kita.
Written
by Muh Thoriq Aziz, S.Pd.
Alumunus
Departemen Bahasa Al-Azhar Kairo 2014.
1 Comments
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^