Beristighfar
dari Dosa[1]
Google pic. |
Istighfar
(Arab: إستغفار, Istiġfār)
atau Astaghfirullah (أستغفر الله astaġfirullāh)
adalah tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah, Swt., dengan
bahasa yang paling apik atas segala dosa-dosa dan aib. Istighfar merupakan
perbuatan yang dianjurkan dan penting di dalam ajaran Islam. Perbuatan ini
secara harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab astaghfirullāh,
yang berarti "Saya memohon ampunan kepada Allah".
Istighfar
dalam filosofi Islam bermakna seseorang yang selalu memohon ampunan atas
kesalahan dan terus berusaha untuk menaati perintah Tuhan dan tidak
melanggarnya. Dalam Islam, makna Istighfar tidak terletak pada
pengucapannya, tetapi pada seberapa dalam seseorang yang beristighfar memaknai
dan menghayati apa yang ia ucapkan, dalam konteks yang lebih jauh lagi,
agar ia terus mengingat Tuhan di saat ia tergoda untuk melakukan perbuatan
dosa, dan apabila telah melakukan dosa, maka istighfar adalah titik baginya
untuk bertekad tidak mengulangi perbuatannya.[2]
Hukum Istighfar
Hukum asal beristighfar adalah dianjurkan, sebagaimana Firman
Allah, Swt dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 199. Hal ini dalam kondisi tidak
bermaksiat, beda hukumnya jika dalam kondisi bermaksiat, maka berubah status
hukumnya dari dianjurkan (sunah) menjadi wajib.
Syarat-syarat Istighfar:
1. Jauh dari memakan barang-barang yang haram 2. Bersikap
yakin bahwa Allah, Swt., berkenan mengampuni segala dosa dan aib 3. Terlepas
dari segala bentuk kesyirikan dan kekufuran 4. Tidak menyelisihi irādah
Allah dalam memohon ampunan
Keutamaan Istighfar:
1. Sebab
tertolaknya musibah dan turunnya keberkatan 2. Pemicu
datangnya rahmat Illāhi 3. Penyebab
sampainya rezeki 4.
Aman dari azab 5. Termasuk
sifat orang-orang yang bertakwa 6. Merupakan hal
yang dianjurkan dalam agama
Lafal
Istighfar
Lafal istighfar adalah ucapan astaġfirullāh, saya memohon ampunan
kepada Allah, Swt.[3]
Bacaan Sayyidul Istighfār
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا
عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,
Engkau yang menciptakanku, sedang aku
adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku
berlindung kepadamu dari segala
kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku
pada-Mu, maka ampunilah aku,
sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”.
Sayyidul Istighfār memiliki keutamaan sebagaimana yang tersurat dalam
hadis Nabi, Saw.[4] Orang
yang selalu membacanya dengan yakin akan dimasukkan ke dalam surga.
من قالها في أول النهار موقناً بها فمات من يومه قبل أن يُمسي فهو من
أهل الجنة، ومن قالها من الليل وهو موقنٌ بها فمات قبل أن يُصبحَ؛ فهو من أهل
الجنة
”Siapa saja yang mengucapkan sayidul istihgfār pada siang hari
dengan yakin, kemudian meninggal dunia
sebelum datang waktu sore, niscaya dia
termasuk ahli syurga. Dan Siapa saja yang membacanya di waktu malam dengan yakin, kemudian dia meninggal dunia
sebelum datangnya pagi, niscaya dia
termasuk ahli surga.”
Bagi seorang muslim agar menjadikan
nama Allah sebagai inti kehidupannya, sebagai yang menemaninya dalam
setiap urusannya. Bahwa nama Allah, adalah sumber setiap keberkahan, dan
sebab setiap nikmat. Firman Allah, Swt.,
تَبٰـرَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَـلٰلِ وَالْاِكْرَامِ
"Maha Agung, nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan
Kemuliaan." (QS. Al-Rahman 55: Ayat 78).
[1] Disampaikan oleh Muh. Thoriq Aziz Kusuma dalam kegiatan
Pengajian Bulanan Al-Ta’āwun yang diselenggarakan oleh H. Sudirman Lamsi, S.E.,
Ir. H. Subandi dan Ir. H. Ngaliyul Kodri, bertempat di Masjid Al-Huda Kerten,
Sabtu (12/10/2019) sore.
[2] Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali Oleh M. Abdul
Mujieb,Syafi'ah,H. Ahmad Ismail M.
[3]ممّا ورد عن النّبي - صلّى الله عليه وسلّم
- في صيغ الاستغفار: (أنّه كان إذا انصرف من صلاته قال: أستغفر الله ثلاثاً) رواه
مسلم
فقد ورد في سنن أبي
داود، عن بلال بن يسار قال: حدّثني أبي عن جدي، أنّه سمع النّبي - صلّى الله عليه
وسلّم - يقول: (من قال أستغفر الله العظيم الذي لا إله إلا هو الحيّ القيوم، وأتوب
إليه، غفر له وإن كان فارّاً من الزّحف) صحّحه الألباني في صحيح التّرغيب
والتّرهيب
[4] عن شدّاد بن أوس (رضي الله عنه)، عن النبي (صلى الله عليه وسلم) قال:
"سيّد الاستغفار أن يقول العبد: اللهم أنت ربي لا إله إلّا أنت خلقتني وأنا
عبدك، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت، أعوذ بك من شر ما صنعت، أبوء لك بنعمتك علي،
وأبوء بذنبي فاغفر لي فإنّه لا يغفر الذنوب إلّا أنت، من قالها في أول النهار
موقناً بها فمات من يومه قبل أن يُمسي فهو من أهل الجنة، ومن قالها من الليل وهو
موقنٌ بها فمات قبل أن يُصبحَ؛ فهو من أهل الجنة" رواه البخاري
1 Comments
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
ReplyDeletecuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif :
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com